Powered By Blogger

BERAS oh BERAS

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi), merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dulu, indonesia dikenal sebagai negara penghasil beras terbesar. Dan dalam kurun waktu 2 tahun yang lalu Indonesia sempat memperoleh prestasi itu, seperti ditulis:

Kabar baik berhembus dari Badan Pusat Statistik (BPS). Diramalkan, Indonesia kembali akan mengulangi prestasinya tahun lalu, yakni berswasembada beras pada 2010. Hal ini diungkapkan  Kepala BPS Rusman HeriawanSenin (1/3/2010). Kenaikan produksi beras tahun ini diperkirakan terjadi karena peningkatan areal panen seluas 13.710 hektar. (diambil dari: http://esq-news.com/ekonomi-bisnis)

2011,Jakarta (ANTARA News) - Angka ramalan I Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi padi selama tahun 2011 diperkirakan mencapai 67,31 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 37,8 juta ton beras. Rusman menjelaskan dengan produksi beras pada 2011 diperkirakan surplus pada akhir tahun karena volumenya melebihi kebutuhan beras nasional.  Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Udhoro Kasih Anggoro menambahkan, angka ramalan awal tersebut tidak bisa digunakan sebagai tolok ukur ketersediaan beras sepanjang tahun.

Dampak global warming, Indonesia dikabarkan khawatir atas banjir yang melanda Thailand. Kekhawatiran itu menyangkut eksport beras yang dilakukan oleh pemerintah Thailand kepada Indonesia. Masalah ini yang membuat pemikiran saya kembali kepada tahun sebelumnya yang belum jauh kita tinggalkan. Negara Indonesia adalah negara yang saya rasa mampu memasok kebutuhan beras dalam negerinya sendiri, tapi mengapa dalam hal ini Indonesia tetap melakukan import beras, yang notabene dapat kita produksi sendiri.

Saatnya berpikir, mengapa ini demikian, mengapa ini harus terjadi, dan bagaimana hal ini harus diatasi.

SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928

Ironi, mendengar banyak kalangan masyarakat yang tidak mengetahui hari sumpah pemuda, yang jatuh tepat pada hari ini, Jumat 28 Oktober 2011. Ada juga yang secara terang-terangan mengaku tidak hafal bunyi naskah sumpah pemuda. Sejak saat pertama kali di sepakati, saat Kongres Pemuda 2 (tidak ada naskah otentik) bunyi dari sumpah pemuda adalah TETAP atau SAMA, jadi menjadi hal yang mudah bagi kita untuk mengetahuinya.
Naskah otentik "Poetoesan Congres Pemoeda-pemoeda Indonesia" menuliskan bunyi tersebut:

SUMPAH PEMUDA
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Sudah kewajiban kita untuk mengetahuinya. Jadi, sekarang tidak boleh lagi bilang, kita tidak tahu dan kita tidak hafal. Dan kini saatnya kita tahu.

"SaNg IdoLa"


Ferry Rotinsulu adalah salah satu punggawa timnas Indonesia, kelihaiannya menjaga gawang dari serangan lawan membuat saya sangat mengaguminya. Penjaga gawang yang sempat mendapat julukan “play boy” ini sangat membuat saya tertarik untuk menyukai sepak bola yang notabene menjadi olahraga yang banyak dikagumi oleh sebagian besar laki-laki. Sejak kecil sebenarnya saya sudah menyukai olahraga yang satu ini, tetapi sejak duduk di bangku SMA saya sangat keranjingan dengan olahraga ini. Dipungkiri atau tidak sampai-sampai saya mempunyai teman dekat laki-laki yang juga seorang pemain bola (curhat colongan). Di bangku SMA, bapak guru penjaskes yang mengajar di kelas pun tak pernah memanggil nama Putri, tapi beliau memanggil saya Ferry, ya julukan yang muncul karena kecintaan saya pada Ferry Rotinsulu dan sepak bola, hahahaha.
Ternyata tak hanya saya, cewek gila bola di sekolahku, sebut saja namanya Aidillah Nurvita dan Yuni Marantika. Ai’ (panggilan Aidillah) adalah seorang BEPE LOVER’s dan Uni (panggilan Yuni) adalah seorang fans dari ABO (panggilan dari pemain timnas bernama lengkap Zainal Arief), bedanya di sini adalah jika mereka berdua hanya menjadi fans dan selalu menonton setiap pertandingan sang idola, aku lebih mendalam mencintai bola. Setelah saya menjadi seorang mahasiswa salah satu Universitas Ternama di Jawa Timur, saya sempat memperkuat tim futsal cewek dalam pertandingan futsal mahasiswa baru antar jurusan di fakultasku. Semua itu berawal dari saya menjadi fans dari Ferry Rotinsulu.













           (Ai’ , Putri, Uni)

Saya sangat berharap bisa bertemu dengan sang idola, itulah perasaan seorang fans. Tentu juga itu yang saya rasakan, sore nan cerah di Kota Malang, dengan menggunakan kostum Sriwijaya FC saya datang ke Stadion Gajayana Malang. Di sore itu Sriwijaya FC yang diperkuat oleh Ferry rotinsulu akan dijamu oleh tuan ruma Persema Malang (saat masih bertanding dalam ISL). Menggunakan kostum kuning itu saya berteriak-teriak memberi semangat kepada tim yang diperkuat oleh sang idola. Ketika pertandingan berlangsung, tak begitu memperhatikan sekitar ternyata saya duduk tepat di belakang tempat pemain cadangan, dan ternyata Ferry ada di sana. Di tengah pertandingan yang semakin memanas penjaga gawang Hendro Kartiko mendapatkan insiden yang harus digantikan oleh Ferry, dan saat Ferry sedang berlatih untuk menggantikan posisi penjaga gawang saya sempat berteriak memanggilnya dan jelas saja dia menengok ke arah dimana saya berada, sontak saja saya langsung kaget dan cepat-cepat memotretnya. Begitu senang rasa hati bisa bertemu langung dengan sang idola, jelas untuk yang pertama kalinya meskipun sore itu tim yang diperrkuat Ferry harus kalah dari tim tuan rumah.
Pertemuan demi pertemuan terjadi hampir sama, yaitu di lapangan hijau saat sang idola bermain. Dan kini yang menjadi harapan adalah kapan saya bisa mengunjungi kota dimana sang idola sekarang berdomisili dengan istri, anak dan keluarganya. Palembang, ingin ku kesana. Ferry, keep your play, get achievement, and priding your country.